TRENDING

Kamis, 01 Desember 2016

AGAMA SEBAGAI TIANG UTAMA DALAM MENANGKAL PENYEBARAN HIV/AIDS


Kamis 01 Desember 2016 bertempat di Kantor Lombok TV Jl. Panjitilar Negara Kekalik Kota Mataram dilaksanakan kegiatan  wawancara Peringatan Hari HIV-AIDS Sedunia, yang diselenggarakan oleh KPA ( Komisi Penanggulangan AIDS ) Provinsi NTB bekerja sama dengan BKKBN Provinsi NTB dengan tema " Mari Berubah Demi Masa Depan Yang Gemilang  dan  GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) ". Kegiatan wawancara peringatan hari HIV/AIDS Sedunia ini dihadiri oleh Dandim 1606/Lobar Letkol Inf  Ardiansyah, Pasi Komsos Korem 162/WB Kapten Inf Hardani, Sekertaris KPA Prov.  NTB H. Soeharmanto, Kepala BKKBN Prov. NTB DR. Lalu Makripuddin, dan Kepala Dinas Kesehatan Prov. NTB dr. Nurhandini Eka Dewi. Dalam kesempatan tersebut berbagai persoalan mengenai kasus HIV/AIDS dibahas seperti apa yang disampaikan oleh Sekertaris KPA dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penyakit HIV/AIDS sangat berbahaya, namun saat ini obat penangkal penyakit HIV/AIDS sudah ada namun untuk obat penyembuhnya belum ada.

Masyarakat NTB perlu mewaspadai penyebaran penyakit ini, karena dengan banyaknya warga NTB yang menjadi TKI ke luar negeri, tidak menutup kemungkinan ada saja diantara mereka yang membawa bibit penyakit HIV/AIDS, karena mereka setiap pulang dari luar negeri langsung kembali ke keluarganya dan tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu sehingga sulit terdeteksi oleh aparat yang terkait.

Untuk itu kita semua harus berupaya mencegah penyebaran penyakit tersebut mulai dari pendekatan keluarga, fungsi agama dan katakan pada tidak sex bebas, katakan tidak pada pernikahan dini, serta katakan tidak pada narkoba, karena HIV/AIDS kebanyakan diderita oleh masyarakat usia produktif.

Dalam kesempatan tersebut Dandim 1606/Lobar juga menyampaikan bahwa TNI  telah bekerjasama dengan Dinas terkait, untuk melakukan berbagai upaya menanggulangi penyakit HIV/AIDS, dan tiap bulannya kami juga mengadakan rapat dengan Puskesmas terkait khususnya dalam membahas upaya penanggulangan penyakit HIV/AIDS. Kami juga mendorong dan memerintahkan kepada Babinsa agar mengajak masyarakat untuk peduli dengan penyakit HIV-AIDS. Dan dalam kesempatan ini kami juga menyarankan kepada pemerintah  agar para pelajar mulai dari tingkat Dasar sampai Perguruan Tinggi dapat dibekali pengetahuan tentang bahaya HIV/AIDS dan pengetahuan tersebut jika boleh dapat dimasukkan dalam kurikulum sekolah, selain itu yang tidak kalah pentingnya yaitu peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya dalam pergaulan sehari-hari. Pada intinya kami dari TNI siap mensuport aparat terkait untuk penanggulangan penyebaran penyakit HIV-AIDS.



Posting Komentar

 
Back To Top